Skip to main content

DARIKU UNTUKKU

Surat ini kutuliskan untuk diriku dimasa depan agar nanti aku tidak lupa diri

Dear Aku💖

Bagaimana kabarmu? Masih cukup sehatkah untuk berpikir optimis?
Masih jernihkah matamu menatap masa depan yang lebih positif?
Aku harap iya, karena jika tidak maka sia-sialah aku bertahan hingga kini.

Hai diriku, selamat untuk usia yang membawa mengenal banyak hal
Jangan lupa tentang masa kecilmu yang suka bermain di sungai dan mencari kayu bakar bersama sahabat kecilmu
Perlu kuingatkan hal ini kepadamu, supaya kamu tidak menjadi angkuh.

Hai diriku, masa kecilmu bahagia
Jadi, jangan pernah menyakiti orang lain
Semua cinta yang kau dapatkan melalui celotehan Ibu dan nasihat Bapak
Kuharap kau harus selalu mengingat nasihat dari mereka
Semoga engkau bersedia rendah hati agar cinta selalu mengelilingimu.

Hai diriku, apakah saat ini kau sedang merindukan Ibu dan Bapak?
Karena engkau sebagai anak rantau
Ketika surat ini kutulis aku sedang bersama mereka.

Hai diriku, ketika menulis surat ini aku sedang tidak bisa tidur
Aku sedang memikirkan cara agar dapat bertahan mendapat
Beasiswa dari UNIKA Atma Jaya sampai selesai sarjana.


Kau sendiri tahu, keuangan keluarga kita sedang minus
Bagaimana mungkin kuharapkan uang ibu dan bapak untuk mengejar sarjana
Oleh karena itu, aku sedang berpikir keras untuk itu
Mungkin nanti, ketika membaca surat ini kau berucap dalam hati
"Ini diriku, dengan gelar sarjana aku telah menaklukan mimpiku"

Jadi, aku tolonglah jaga kesehatan
Makan yang banyak,minum minimal seliter sehari,kalau bisa juga tolonglah berolahraga
Pintaku janganlah kau mudah menyerah seperti aku saat ini.

Aku mencintai diriku, masa lalu, dan masa yang akan datang
Tetaplah semangat dan raihlah cita-citamu itu. 

Terima Kasih🙏
Karena kau menyempatkan diri untuk menulis surat ini.

Cisauk,16 September 2019

Comments

Popular posts from this blog

Suatu Kebanggan Besar Atas Dukungan, Kepercayaan, serta Kesempatannya!

Perkenalkan, saya Pakomius Yoko Nowan, berasal dari Manggarai-NTT, dan saya adalah lulusan dari Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik Unika Atma Jaya. Kali ini saya sangat bangga bisa berbicara sebagai salah satu mahasiswa yang pernah menerima Beasiswa Pertiwi Unika Atma Jaya tahun 2019. Saat pertama kali saya mengetahui bahwa saya diterima sebagai penerima Beasiswa Pertiwi, saya merasa seperti menemukan pintu menuju impian pendidikan saya. Beasiswa ini adalah pintu gerbang untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dan juga menjadi bagian dari komunitas yang luar biasa.  Pada semester awal perkuliahan, saya mengalami tantangan besar saat menghadapi mata kuliah yang sangat sulit. Namun, dengan tekad, dukungan dari teman-teman dan dosen, serta keyakinan dari Beasiswa Pertiwi akhirnya saya berhasil mengatasi kesulitan tersebut dan meraih hasil yang membanggakan.  Beasiswa ini tidak hanya membantu saya secara finansial, tetapi juga memberikan dorongan, harapan serta ...

Jejak Impian: Dari Kampung ke Panggung Wisuda

Dengan ransel harapan dan mata penuh mimpi, saya berangkat meninggalkan kampung kecil. Jejak ini membentang dari awal perkuliahan hingga wisuda, mengungkapkan perjalanan yang singkat namun penuh makna dari kampung halaman ke panggung kebanggaan. Mari kita telusuri jejak ini yang memimpin dari satu babak ke babak berikut! Langit kampung yang cerah menyambut langkah awal saya, membawa ransel harapan dan cita-cita. Melihat kampung kecil semakin menjauh, hati ini penuh dengan campuran antara rindu dan semangat petualangan. Jejak ini dimulai dari sini, di bawah langit biru yang masih menyimpan impian. Perkuliahan membuka dunia baru yang begitu luas, penuh dengan tantangan dan pelajaran berharga. Setiap mata kuliah, setiap proyek, adalah bahan bakar untuk menyalakan mimpi. Saya belajar, bukan hanya tentang sistem informasi, tetapi juga tentang ketekunan dan semangat untuk terus maju. Beasiswa Pertiwi menjadi penjaga langkah, meski terkadang harus melewati malam tanpa tidur dan ujian yang...

Kegagalan: Awal dari Kesuksesan yang Lebih Besar

Kegagalan sering kali dianggap sebagai titik akhir, padahal sebenarnya ia adalah awal dari perjalanan menuju pertumbuhan. Setiap kali kita jatuh, ada pelajaran berharga yang bisa kita petik. Kegagalan mengajarkan kita tentang kekuatan, ketangguhan, dan keberanian untuk bangkit kembali. Meski rasa sakit akibat kegagalan bisa begitu dalam, di sanalah kita belajar untuk memetakan langkah-langkah baru dengan cara yang lebih bijak. Tidak ada orang yang sukses tanpa melewati kegagalan, dan tidak ada kegagalan yang datang tanpa membawa hikmah Bangkit dari kegagalan bukanlah perkara mudah, tetapi itulah yang membedakan mereka yang sukses dari yang menyerah. Setiap kali kita mencoba lagi, kita mendekatkan diri pada impian yang lebih besar. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, itu hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar. Dengan setiap kegagalan, kita belajar untuk menjadi lebih kuat dan lebih tangguh, hingga akhirnya kita mencapai apa yang kita impikan. Jadi, jangan pernah tak...